Taman Sari Makin Eksis, Jumlah Wisatawan Makin Melejit!
Gambar Taman Sari Yogyakarta pada Sabtu (15/6/2024). (Dokumentasi oleh Idris Setiawan)
Yogyakarta — Jumlah wisatawan Taman Sari Yogyakarta makin melejit
terhitung sejak Januari-Juni 2024. Tercatat pada akhir pekan panjang 9-12 Mei
2024 lalu, jumlah wisatawan mencapai 5.000 orang pada 11 Mei 2024. Jumlah ini
naik dari yang biasanya hanya 3.000-4.000 orang saat akhir pekan panjang.
“Puncaknya itu waktu tanggal 11 Mei
2024 lalu, jumlah pengunjung di hari itu sampai menyentuh angka 5.000 orang,”
kata Nicolaus Ardiyanto, staf humas Taman Sari Yogyakarta pada Sabtu
(15/6/2024).
Banyak wisatawan lokal dan
mancanegara yang ramai berkunjung ke Taman Sari pada Senin. Taman Sari menjadi
pilihan karena destinasi wisata sejarah di Jogja saat Senin kebanyakan tutup.
Jumlah pengunjung Taman Sari pada Senin mencapai angka 1.000-1.500 orang.
“Kalau pas Senin itu di Taman Sari
ramai, karena destinasi di Jogja yang konsepnya museum itu rata-rata tutup,
jadi hampir di semua tempat yang ada di Jogja Senin itu tutup. Jadi, larinya ke
Taman Sari,” ujar Nicolaus.
Nicolaus menjelaskan terdapat empat
fase kunjungan wisatawan Taman Sari, yaitu pada awal pekan, akhir pekan, akhir
pekan panjang, dan musim liburan. Pada Selasa hingga Jumat, angka pengunjung
berkisar 800-1.000 orang per harinya. Sedangkan di akhir pekan, jumlah tersebut
bertambah menjadi 2.000-2.500 orang per hari.
"Untuk di Sabtu pasti ramai ya
Sabtu-Minggu itu, katakanlah rata-rata pengunjung mencapai 2.000 sampai 2.500,
itu untuk di hari biasa," imbuh Nicolaus.
Gambar Taman Sari Yogyakarta pada Sabtu (15/6/2024). (Dokumentasi oleh Lutfia Hardiantari)
Nicolaus menambahkan kunjungan
wisatawan mancanegara ke Taman Sari ramai pada musim liburan akhir tahun dan
liburan panas di luar negeri. Pada Desember, terdapat 500 turis asing per
harinya dan pada Juli-Agustus jumlahnya 300 orang per hari.
Eksistensi Taman Sari tidak lepas
dari pemasaran yang dilakukan oleh pengunjung melalui media sosial. Beberapa
pengunjung membeberkan alasannya datang ke objek wisata ini karena terhipnotis
dari media sosial, seperti TikTok.
“Saya datang ke sini karena lihat di
TikTok bagus ya, pas saya datang ke
sini juga sama bagusnya, sesuai ekspektasi. Tapi ternyata ramai banget, harus
pandai pilih spot buat foto aja,” ungkap Nasri Rohani, wisatawan lokal yang
pertama kalinya mengunjungi Taman Sari pada Sabtu (15/6/2024).
Wisatawan lain yang sebelumnya
pernah mengunjungi Taman Sari juga mengungkapkan alasannya datang lagi ke
tempat wisata ini. Seperti Widia, dia pernah menyambangi Taman Sari pada 2019
silam. Tapi, sangat disayangkan saat itu Taman Sari sedang ada proses renovasi,
sehingga wisatawan tidak dapat menjelajahi beberapa bagian Taman Sari.
“Dulu pas dateng masih renovasi,
jadi tidak bisa masuk full ke
beberapa tempat. Makanya ini datang lagi supaya bisa lihat semua tempatnya,”
ujar Widia pada Sabtu (15/6/2024).
Pengunjung lainya, Fitri Ramadhani
menuturkan dia berkunjung ke Taman Sari sampai dua kali karena Taman Sari
adalah wisata yang iconic di
Yogyakarta. Selain iconic, tempat
tersebut juga menyimpan banyak kisah sehingga bisa menjadi objek pembelajaran
bagi pengunjungnya.
Harga tiket masuk Taman Sari dipatok
Rp 15.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 25.000 bagi wisatawan mancanegara. Harga
tersebut di luar fasilitas pemandu wisata. Pemandu wisata mematok tarif Rp
50.000 hingga Rp 100.000, tergantung pada luas jangkauan area yang dipilih.
Dengan harga yang relatif murah,
pengunjung Taman Sari dapat memperoleh pengalaman menjelajahi area bersejarah
peninggalan Keraton Yogyakarta. Selain itu, keindahan arsitektur Taman Sari
telah memikat pengunjung untuk mengambil potret estetik, bahkan kerap dijadikan
sebagai lokasi pemotretan foto pra pernikahan.
Saat pandemi Covid-19, Taman Sari
sempat tutup total dua kali, tepatnya pada pertengahan Maret 2020-Juni 2020. Saat Juli kembali dibuka, namun kuota
pengunjung terbatas dan diwajibkan menggunakan pemandu wisata.
“Jadi pengunjung yang masuk Taman
Sari dibuatkan semacam grup kecil yang beranggotakan lima sampai 20 orang
dengan satu guide dalam setiap
grupnya. Ini berlangsung selama beberapa bulan, mulai Juli 2020 sampai Juni
2021,” kata Nicolaus.
Setelah kebijakan kuota pengunjung
terbatas berakhir pada Juni 2021, tempat ikonik di Jogja tersebut kembali
tutup. Tempat tersebut dibuka kembali pada pertengahan Agustus 2021.
Memasuki masa new normal, pengunjung sudah tidak diwajibkan menyewa pemandu dan
membuat grup. Kuota wisatawan juga sudah tidak dibatasi. Namun, pengunjung
diwajibkan memakai masker dan menunjukkan bukti vaksinasi untuk bisa masuk ke
Taman Sari.
“Pada saat itu sudah tidak
diwajibkan memakai pemandu, akan tetapi wajib yang sudah vaksin dengan
menunjukkan kartu vaksin atau pakai aplikasi Peduli Lindung. Yang belum vaksin
dan tidak memiliki aplikasi Peduli Lindung tidak diperkenankan masuk,” ujar Nicolaus.
Kebijakan tersebut berjalan selama
satu tahun. Tepat pada November 2022 sudah tidak lagi diwajibkan memakai masker
atau bisa dikatakan semua sudah diberi kelonggaran dan kembali seperti semula
sebelum pandemi.
Komentar
Posting Komentar